Pasaman, - Dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting, Pemda Kabupaten Pasaman melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) dengan stakeholder di aula Lt.III kantor Bupati Pasaman, Selasa (22/08/2023).
“Rembuk Stunting bertujuan untuk melakukan konfirmasi, sinkronisasi, dan sinergisme hasil Analisis Situasi dan rancangan rencana kegiatan dari OPD penanggung jawab, ” kata kepala Bappeda Pasaman, Choiruddin Batubara dalam laporannya.
Dikatakan, dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang diamanatkan dalam RPJMD sedikitnya delapan kebijakan program prioritas yang dilaksanakan diantaranya, Pendidikan Gratis 12 tahun, biaya siswa untuk mahasiswa yang kurang mampu, pelayanan kesehatan gratis, bantuan langsung tunai dan lainnya.
Sementara itu Bupati Pasaman, Benny Utama menyampaikan terkait dengan penanganan, penanggulangan kemiskinan dan stunting di Pasaman dari presentase cukup menggembirakan, terjadi penurunan yang signifikan.
“Data statistik, tingkat kemiskinan Kabupaten Pasaman tahun 2021 berada pada angka 7, 48 persen dan pada tahun 2022 berada pada posisi 6, 85 persen, Jadi rata rata kemiskinan ekstrem untuk tingkat Sumatera Barat pada tahun 2022 hanya 5, 92 persen, dimana Kabupaten Pasaman berada pada angka 0, 24 atau 710 jiwa warga Pasaman masuk dalam kategori Miskin Ekstrem, ” terang Bupati.
Secara prakteknya, kata Bupati, dalam penanganan dan pengurangan angka stunting dibanding dengan beberapa daerah lain, memang agak melambat atau belum maksimal.
Baca juga:
Tanggap Darurat Berakhir, Dapur Umum Ditutup
|
"Tim perlu belajar ke daerah yang sukses dalam penanganan angka stunting, " tegasnya.
Disebutkan, peran seluruh pihak sangat penting, dan kita harus tahu jenis kemiskinan ekstrem yang timbul, dan bagaimana mengatasinya, apakah melalui program pertanian, atau Baznas bahkan kapan perlu diperdayakan PKK melalui dasa wisma nya.
“Salah satu langkah strategis dalam mengurangi kemiskinan diantaranya dengan adanya pelayanan berobat gratis, memberikan pelatihan dan keahlian bagi tenaga produktif”terang Benny Utama,
Benny Utama berharap dengan adanya pelaksanaan program program prioritas tersebut, target kita Pasaman untuk penurunan angka stunting di akhir 2024, setidaknya mendekati angka 14 persen.